Langsung ke konten utama








PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DASAR
PENGENCERAN DAN PENANAMAN BAKTERI

NAMA            : KRMALA RIZKI
NIM                : J1A116043
KELOMPOK : 3 (TIGA)
SHIFT             : 1
ASISTEN       :Haryati S.Si
unja.png
 






                                                                                                                      

Nilai laporan  :
Tanggal terima laporan  : 
Paraf asisten                   :



JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI
2017
















BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
            Isolasi merupakan cara untuk memisahkan atau memindahkan mikroba tertentu dari lingkungannya,sehingga di peroleh kultur murni atau biakan murni. kultur murni ialah kultur yang sel sel mikrobannya berasal dari pembelahan dari suatu sel tunggal.
            Pekerjaan memindahkan medium yang lama kemedium yang baru harus dilakukan secara teliti. Terlebih dahulu harus diusahakan agar semua alat-alat yang ada sangkut pautnya dengan medium dan pekerjaan inokulasi itu benar benar steril. Hal ini untuk menghindsri kontaminasi, yaitu masuknya mikroorganisme yang tidak diinginkan.
            Dalam melakukan diagnosa mikrobiologi sterilisasi sangat diutamakan baik alat maupun medianya. Suatu alat dikatakan steril apabila alat atau bahan bebas dari mikroba baik  bentuk vegetative maupun spora. Untuk itu sebagai pemula dalam mikrobiologi sangat perlu mengenal teknik sterilisasi, pembuatan media serta teknik penanaman . Pembiakan mikroba dalam labolatorium memerlukan medium yang berisi zat hara serta lingkungan pertumbuhan yang sesuai dengan mikroorganisme. Zat hara dibutuhkan oleh mikroorganisme untuk pertumbuhan, sintesis sel, keperluan energy, zat hara sebagai sumber karbon, nitrogen, sulfur, phosfat, oksigen, hidrogrn serta unsur-unsur sekelumit (trace element)
            Isolasi merupakan cara untuk memisahkan atau memindahkan mikroba tertentu dari lingkungan, sehingga diperoleh kultur murni atau biakkan murni. Kultur murni ialah kultur yang sel-sel mikrobanya berasal dari pembelahan dari satu sel tunggal. Beberapa cara yang dilakukan untuk mengisolasi mikrooraganisme antara cara goresan (streak plate), cara taburan/tuang (pour plate), cara sebar (spread plate), cara pengenceran ( dilution plate) serta micromanipulator,

1.2  Maksud dan Tujuan
1.      Memahami persiapan dan pelakasanaan pengenceran bertingkat supensi bakteri
2.      Mengenal dan memahami teknik-teknik isolasi bakteri


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

            Penanaman bakteri atau biasa disebut juga inokulasi adalah pekerjaan memindahkan bakteri dari medium yang lama ke medium yang baru dengan tingkat ketelitian yang sangattinggi. Untuk melakukan penanaman bakteri (inokulasi) terlebih dahulu diusakan agarsemua alat yang ada dalam hubungannya dengan medium agar tetap steril, hal ini agarmenghindari terjadinya kontaminasi (Dwijoseputro, 1998).
Isolasi Dengan Cara Pengenceran (Dilution)
1 Teknik Preparasi Suspensi
Sampel yang telah diambil kemudian disuspensikan dalam akuades steril. Tujuan dari teknik ini pada prinsipnya adalah melarutkan atau melepaskan mikroba dari substratnya ke dalam air sehingga lebih mudah penanganannya. Macam-macam preparasi bergantung kepada bentuk sampel.
a. Swab (ulas), dilakukan menggunakan cotton bud steril pada sampel yang memiliki permukaan luas dan pada umumnya sulit dipindahkan atau sesuatu pada benda tersebut. Contohnya adalah meja, batu, batang kayu dll. Caranya dengan mengusapkan cotton bud memutar sehingga seluruh permukaan kapas dari cotton bud kontak dengan permukaan sampel.
b. Rin se (bilas) ditujukan untuk melarutkan sel-sel mikroba yang menempel pada permukaan substrat yang luas tapi relatif berukuran kecil, misalnya daun bunga dll. Rinse merupakan prosedur kerja dengan mencelupkan sampel ke dalam akuades dengan perbandingan 1 : 9 (w/v). Contohnya sampel daun diambil dan ditimbang 5 g kemudian dibilas dengan akuades 45 ml yang terdapat dalam beaker glass.
c. Maseration (pengancuran), sampel yang berbentuk padat dapat ditumbuk dengan mortar dan pestle sehingga mikroba yang ada dipermukaan atau di dalam dapat terlepas kemudian dilarutkan ke dalam air. Contoh sampelnya antara lain bakso, biji, buah dll. Perbandingan antar berat sampel dengan pengenceran pertama adalah 1 : 9 (w/v). Untuk sampel dari tanah tak perlu dimaserasi.

2 Teknik Pengenceran Bertingkat
Tujuan dari pengenceran bertingkat yaitu memperkecil atau mengurangi jumlah mikroba yang tersuspensi dalam cairan. Penentuan besarnya atau banyaknya tingkat pengenceran tergantung kepada perkiraan jumlah mikroba dalam sampel. Digunakan perbandingan 1 : 9 untuk sampel dan pengenceran pertama dan selanjutnya, sehingga pengenceran berikutnya mengandung 1/10 sel mikroorganisma dari pengenceran sebelumnya.

            Teknik penanaman (inokulasi) merupakan suatu pekerjaan memindahkan bakteri dari medium lama kemedium yang baru dengan ingkat ketelitian yang sangat tinggi, dengan demikian akan diperoleh biakan mikroorganisme yang dapat digunakan untuk pembelajaran mikrobiologi. Identifikasi biakan mikroorganisme sering kali memerlukan penanam biakan segar tanpa terjadi pencemaran.pemindahan mikroorganisme ini ilakukan dengan teknik aseptik untuk mempertahankan kemurnian biakan selama peminahan berulang kali. Mikroorganisme dapat ditumbuhkan dalam biakan cair atau padat,(Lay:1988).

Teknik Penanaman
a. Teknik penanaman dari suspensi
            Teknik penanaman ini merupakan lajutan dari pengenceran bertingkat. Pengambilan suspensi dapat diambil dari pengenceran mana saja tapi biasanya untuk tujuan isolasi (mendapatkan koloni tunggal) diambil beberapa tabung pengenceran terakhir(pelczar,1986).
a.1. Spread Plate (agar tabur ulas)
            Spread plate adalah teknik menanam dengan menyebarkan suspensi bakteri di permukaan agar diperoleh kultur murni. Setetes inokolum diletakan dalam sebuah medium agar nutrien dalam cawan petridish dan dengan menggunakan batang kaca yang bengkok dan steril. Inokulasi itu disebarkan dalam medium batang yang sama dapat digunakan dapat menginokulasikan pinggan kedua untuk dapat menjamin penyebaran bakteri yang merata dengan baik .Pada beberapa pinggan akan muncul koloni koloni yang terpisah-pisah.
a.2. Pour Plate (agar tuang)
            Teknik ini memerlukan agar yang belum padat (>45oC) untuk dituang bersama suspensi bakteri ke dalam cawan petri lalu kemudian dihomogenkan dan dibiarkan memadat. Hal ini akan menyebarkan sel-sel bakteri tidak hanya pada permukaan agar saja melainkan sel terendam agar (di dalam agar) sehingga terdapat sel yang tumbuh dipermukaan agar yang kaya O2 dan ada yang tumbuh di dalam agar yang tidak banyak begitu banyak mengandung oksigen.
b. Teknik Penanaman dengan Goresan (Streak)
            Bertujuan untuk mengisolasi mikroorganisme dari campurannya atau meremajakan kultur ke dalam medium baru. Teknik ini lebih menguntungkan jika ditinjau dari sudut ekonomi dan waktu, tetapi memerlukan ketrampilan-ketrampilan yang diperoleh dengan latihan. Penggoresan yang sempurna akan menghasilkan koloni yang terpisah Inokulum digoreskan di permukan media agar nutrien dalam cawaan petridish dengan jarum pindah (lup inokulasi). Di antara garis-garis goresan akan terdapat sel-sel yang cukup terpisah sehingga dapat tumbuh menjadi koloni(Sutejo,1996).
b.1 Goresan Sinambung
            Goresan sinambung umumnya digunakan bukan untuk mendapatkan koloni tunggal, melainkan untuk peremajaan ke cawan atau medium baru.
b.2 Goresan T.
b.3 Goresan Kuadran (Streak quadrant).
















BAB III
METODOLOGI
3.1 Waktu dan Tempat
            Praktikum kali ini dilakasanakan pada hari Selasa 17 April 2017 bertempat di laboratorium Biologi Unja Pondok Meja  .

3.2 Bahan dan Alat
            Adapun alat dan bahan diperlukan selama proses praktikum ini, dengan peralatan yang diperlukan  antara lain.
1.      Erlenmayer 250 ml
2.      Batang pengaduk
3.      Tabung reaksi
4.      Rak tabung reaksi
5.      Cawan petri
6.      Autoklaf
7.      Oven
8.      Pemanas listrik/ hot plate stirrer
9.      Pipet volumetrik
10.  Bunsen
11.  Botol semprot alkohol
12.  Mortal
13.  Inkubator
14.  Vortek
            sedangkan bahan yang diperlukan anara lain : akuades, kapas, alumunium foil, plastik warp, kertas pembungkus, tissue, kertas label, alkohol 70 %, spirtus.

3.3  Prosedur Kerja
1.      siapka 5 gr bahan sampel,tumbuk menggunakan mortal sampai halus, masukan kedalam larutan mpengencer aquades 45 ml yang sebelumnya telah disiapkan godok/kocok sampai merata selanjutnya disebut sebagai pengenceran pertama 10-1.
2.      pipet 1 ml dari 10-1 kemudian dimasukkan ke tabung reaksi yang berisi 9 ml larutan pengencer.selanjutnya disebut pengenceran ke dua 10-2 lakukan sampai pengenceran terakhir yaitu 10-5
3.      Ambil 1ml pengenceran 10-5, 10-4, 10-3 tuang kedalam cawan petri kemudian ditambah media NA yang masih cair (±45° C) dilakukan secara duplo, kocok homogen dan tunggu sampai memadat, setelah memadat balikcawan petri,inkubasi selama dua hari(metode tuang).
4.      Ambil 0,1 ml pada pengenceran 10-5, 10-4 dan 10-3 tuang kedalam cawan peteri yang telah berisi media padat,sebarkan denganbatang L yang telah disterilkan atau dengan dengan cara menggoyangkan seluruh permukaan media, lakukan secara duplo, inkubasi selama dua hari (metode tabur)
5.      Lakukan pengamatan dan perhitungan jumlah koloni.




















BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1  Data Pengamatan


1493007999740.jpg           1493007995953 - Copy - Copy.jpg               1493007959697 - Copy.jpg
Sampel ditimbing 5 gr             sampel ditutup                        sampel dimasukkan                                                                                                     kedalamaquades45 ml
 1493007869713.jpg1493007866256.jpg
sampel sebelum di inkubasi     sampel setelah diinkubasi
           
4.2 Analisa Hasil

            Pada praktikum kali ini hasil yang didapatkan menggunakan metode permukaan duplo dengan menggunakan sampel tempe goreng pada cawan petri yang ditumbuhkan media dari pengenceran 10-3  didapatkan 6 dan 20 koloni. Pada cawan petri yang ditumbuhkan media dari pengenceran 10-4  didapatkan 23 dan 23 koloni. Dan pada cawan petri yang ditumbuhkan media dari pengenceran 10-5   TBUD dan TBUD  koloni.
            Pada praktikum kali hasil yang didapat dari pengenceraan tersebut
NO
METODE
SAMPEL
10-3
10-4
10-5
1.
Metode Permukaan
Tempe goreng
6
23
TBUD
2.
Metode Permukaan
Tempe goreng
20
23
TBUD

4.3 Pembahasan
Pada praktikum ini penenceran dan penanaman bakteri. Tujuan dari pengenceran bertingkat yaitu memperkecil atau mengurangi jumlah mikroba yang tersuspensi dalam cairan. Penentuan besarnya atau banyaknya tingkat pengenceran tergantung kepada perkiraan jumlah mikroba dalam sampel. Digunakan perbandingan 1 : 9 untuk sampel dan pengenceran pertama dan selanjutnya, sehingga pengenceran berikutnya mengandung 1/10 sel mikroorganisma dari pengenceran sebelumnya.Penanaman bakteri adalah pekerjaan memindahkan bakteri dari medium yang lama ke medium yang baru dengan tingkat ketelitian yang sangat tinggi.
siapkan alat dan bahan sampel,tumbuk menggunakan mortal sampai halus, masukan kedalam larutan pengencer. pipet 1 ml dari 10-1 kemudian dimasukkan ke tabung reaksi yang berisi 9 ml larutan pengencer.selanjutnya disebut pengenceran ke dua 10-2 lakukan sampai pengenceran terakhir yaitu 10-5.Ambil 1ml pengenceran 10-5, 10-4, 10-3 tuang kedalam cawan petri kemudian ditambah media NA dilakukan secara duplo, kocok homogen .Ambil 0,1 ml pada pengenceran 10-5, 10-4 dan 10-3 tuang kedalam cawan peteri yang telah berisi media padat,inkubasi kan selama dua hari.Dalam praktikum kali ini terjadi kesalahan yaitu pengenceran 10-5  lebih banyak ditumbuhi mikroba sehingga hasil yang di dapatkan adalah TBUD.dan pada pengenceran 10-3 mikroba lebih sedikit tumbuh.hal ini karena kurang aseptisnya dalam melakukan pengenceran  selain itu dari lingkungkungan ,ketidak sesuaian media yang digunakan.kondisi ph dan suhu yang tidak sesuai.

















BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
            Dari hasil praktikum sebelunya praktikan mendapat kesimpulan bahwa

1.      Teknik penanaman (inokulasi) merupakan suatu pekerjaan memindahkan bakteri dari medium lama kemedium yang baru dengan ingkat ketelitian yang sangat tinggi, dengan demikian akan diperoleh biakan mikroorganisme yang dapat digunakan untuk pembelajaran mikrobiologi
2.      Pada praktikum kali ini hasil yang didapatkan menggunakan sampel tempe goreng pada cawan petri yang ditumbuhkan media dari pengenceran 10-3  didapatkan 6 dan 20 koloni. Pada cawan petri yang ditumbuhkan media dari pengenceran 10-4  didapatkan 23 dan 23koloni. Dan pada cawan petri yang ditumbuhkan media dari pengenceran 10-5   TBUD dan TBUD  koloni.
3.      Adanya kesalahan dalam pengenceran sehingga yang di dapat 10-5 adalah TBUD
4.      kesalahan dalam melakukan pengenceran kurang aseptisnya dalam melakukan pengenceran,lingkungan, ph dan suhu kurang stabill, dll.



5.1 Saran
Dalam melakukan praktikum keasptisasan haruslah dijaga,dan lakukanlah secara hati-hati.













DAFTAR PUSTAKA


Dwidjoseputro,D.1988. Dasar-dasar mikrobiologi. Dambatan:malang Pelczar,m.1986. Dasar-dasar mikrobiologi, Erlangga:Jakarta
Sutedjo, Mul Mulyani. 1996. Mikrobiologi Tanah. Rineka Cipta : Jakarta
Wesley volk dkk,1988.Mikrobiologi dasar,Erlangga:Jakarta



Komentar

Postingan populer dari blog ini

STERILISASI DAN PEMBUATAN MEDIA NA

     PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI DASAR STERILISASI DAN PEMBUATAN MEDIA NA NAMA            : KRMALA RIZKI NIM                : J1A1160 43 KELOMPOK : 3 ( TIGA ) SHIFT             : 1 ASISTEN       : Haryati S.Si                                                                                      ...